Senin, 20 Mei 2019

PENERIMAAAN SANTRI BARU PPRTHQ RANDUDONGKAL










 

       
PONDOK PESANTREN PUTRA - PUTRI ROUDHOTUT THOLIBIN
” HIDAYATUL QUR’AN
RANDUDONGKAL – PEMALANG
         Badan Hukum No : AHU – 0023764.AH.01.12 Tahun 2017
Alamat :DukuhJayim RT. 30/04 RandudongkalKec. RandudongkalPemalangHp. 081542215922 Kode Pos. 52353




PENERIMAAN SANTRI BARU
PONDOK PESANTREN ROUDHOTUT THOLIBIN HIDAYATUL QUR'AN
RANDUDONGKAL - PEMALANG


     TEMPAT PENDAFTARAN : Kantor Pengurus Pondok Pesantren Roudhotut Tholibin
            Hidayatul Qur’an Randudongkal

      SYARAT PENDAFTARAN :

1.      Diantar Orang Tua / Wali

2.      Mengisi Formulir pendaftaran
3.      Menyerahkan Foto Berwarna 3x4 Sebanyak 4 Lembar
-    Putra : Berpakaian Muslim dan Bersongkok
-    Putri : Berpakaian Muslim dan Berjilbab
4.      Menyerahkan Fotocopy
-      Akte Kelahiran / Surat Kelahiran           = 5 Lembar
-      Ijazah Terakhir                                       = 5 Lembar
-      Kartu Keluarga                                      = 5 Lembar
-      KTP Orang Tua / Wali Santri                 = 5 Lembar
-      KIP / PKH (Jika ada)                             = 5 Lembar
5.      Semua persyaratan dimasukan ke dalam map       = - Putra          : Biru
                                                                                                     - Putri           : Merah Muda 

            ( Untuk Map di sediakan di Tempat Pendaftaran)


                          Info Lebih Lanjut Dapat Menghubungi :

                                       1.Kantor PP : 0853 1486 7752
                                       2. Gaty         : 0852 9220 7379 (WA)

Senin, 29 Oktober 2018

Alamat PPRTHQ Randudongkal

PONDOK PESANTREN ROUDHOTUT THOLIBIN 
HIDAYATUL QUR'AN RANDUDONGKAL


Alamat : Dukuh Jayim RT. 30 RW. 04 Randudongkal Pemalang kode pos 52353
Email : pphidayatulquranrandudongkal@yahoo.co.id

Sabtu, 25 Maret 2017

CERPEN TENTANG SANTRI




Di balik payung…itu ada berkah”

…shodaqollahul adim..Alfatihah..”
Semua santripun segera berkemas,dan kembali ke kamar mereka masing-masing.Sore yang cerah tak ada satu tetes airpun yang turun.Tentu para sanrti merasa senang karna cucian mereka kering semua.Tak beda dengan dengan manshur,yang juga merasa senang,karena dapat menepati janjinya kepada aripin untuk mentraktirnya makan jika ia telah mendapat kiriman.”pin,,anterake aku beli buku juh…?”ajak si manshur.Ripinpun tanpa basa basi langsung menerima ajakan manshur,”mayuhhh”.
Manshur dan Ripinpun langsung menuju ketoko buku. Sesampainya mereka disana beberapa sampel bukupun segera dipilih Manshur, setelah sekitar beberapa menit, akhirnya Manshur menemukan buku yang pas dengan hatinya. “Shur, jenengan beneran mau nraktir aku makan toh?” celetus Ripin, “Weleh, Pin masalah makan aja kamu iki nda pernah lali.” Ujar Manshur. “ya pastinya toh, yuklah perutku wis demo iki.” Ajak Ripin. Akhirnya mereka segera mencari tempat yang pas dengan hati dan kantongnya.
Ditengah perjalanan, yang semula langit secerah hati Ripin tiba-tiba berubah menjadi gelap seperti kulitnya (karena Ripin biasa membantu sang kyai disawah). Langit pun menangis dengan derasnya, mereka memilih untuk berteduh disalah satu toko dipinggir jalan. Padahal, masing-masing dari mereka membawa payung. “Shur, lihat itu.” (menunjuk kearah ibu hamil yang ingin menyebrangi jalan dibawah derasnya hujan) ucap Ripin. “Sana Pin, bantu ibu hamil itu.” Suruh Manshur. “Duh,deres banget iki ujane.” Keluh Ripin. “Jenengan tega lihat ibu hamil itu kehujanan, nek semisal kui ibune jenengan, tetep tega?” desak Manshur.  Tanpa pikir panjang, Ripinpun segera mengambil payungnya dan bergegas menolong ibu hamil tersebut. “Monggo ibune..?” Ajak Ripin. “Oh matur suwun mas.” Jawab si ibu. “Nggeh mriki bu,” Sambung Ripin. Akhirnya ibu tersebut berhasil menyebrangi jalan berkat bantuan Ripin.
Mereka kembali melanjutkan perjalanannya, akhirnya mereka memilih untuk makan disebuah warung mie ayam. Tetapi apalahdaya uang yang disiapkan Manshur untuk mentraktir Ripin hilang. Karna takut Ripin kecewa, ia tetap meneraktir Ripin walau hanya setengah porsi. Namanya juga santri pasti ke-qonaahannya pasti sudah sangat terlatih. Akhirnya mereka berduapun makan mie ayam hanya setengah porsi. Nikmat... nafsu terhadap perutpun telah terpenuhi. “Ini mas, minumnya. Nanti gak usah bayar.” Ucap si pelayanan, “Lho… sih kenapa mba?” Tanya Manshur. “Udah dibayarin sama bapak itu.” (pelayanan menunjuk kearah bapak yang sedang duduk santai didekat kasir). “oh ya mba maksih mba.” Ucap Manshur.
Manshur dan Ripinpun segera mengakhiri acara makan mereka. Dengan malu-malu Manshur dan Ripinpun berterimakasih pada bapak tersebut. Keduanya kembali ke Pon-Pes tercinta. Disepanjang perjalanan, mereka masih saja memikirkan berkah hari ini. “Wah, Pin ! Alhamdulillah yah mungkin karna tadi kita menolong ibu hamil.” Ucap Manshur. “Oh yaya Shur, Alhamdulillah.” Jawab Ripin.

SEKIAN
“Kebaikan dibalas dengan kebaikan, begitu pula sebaliknya”



                                                          Karya : Putri Sumbadra

KEGAGALAN AWAL DARI KESUKSESAN

Kegagalan Awal dari Kesuksesan

Tidak ada kesuksesan

sebelum kita menemukan kegagalan

Dan kegagalan bukan akhir dari kehancuran

Jangan kita lemah dengan adanya kegagalan

tapi kegagalan itu anggaplah awal dari

Kesuksesan kita...

Dan renungkanlah , sadarlah akan

Kegagalan kita sendiri

Dan hadapilah dengan Kesabaran, Keimanan dan Keceriaan

Pasti engkau akan menemukan kesenangan itu ataupun kesuksesan

Bukalah hatimu dan semangatlah

untuk menempuh perjalanan yang suci ini

Janganlah kita lemah akan kata-kata yang membuat kita hancur

Dan andai engkau sudah menemukan kegagalan maka tunggulah akan datangnya KESUKSESAN